Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 20:11:46【Tempat Makan】688 orang sudah membaca
PerkenalanKetua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani. ANTARA/Mansyur Kami

Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas
Lebak (ANTARA) - Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak, Banten kesulitan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga terpaksa dipasok dari luar daerah.
"Kami menerima laporan dari pengelola SPPG itu kerapkali mengalami kesulitan produksi bahan baku lokal, seinggga harus dipasok dari luar daerah" kata Ketua Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak Asep Royani di Lebak, Jumat.
Dapur pengelola SPPG di Kabupaten Lebak yang sudah beroperasi melayani program MBG sebanyak 30 unit dan mereka kesulitan untuk memenuhi bahan pokok.
SPPG itu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok hingga sampai pendistribusian program MBG sekitar Rp 30 juta per hari dengan sasaran penerima manfaat rata-rata 3.000 pelajar.
Baca juga: Dinkes Tangerang wajibkan penjamah makanan SPPG miliki sertifikat
Ia menjelaskan kualitas bahan baku itu harus memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang direkomendasikan BGN.
Kebutuhan bahan baku program MBG itu di antaranya aneka sayuran kubis, selada, wortel, buncis, daging ayam dan buah-buahan.
Namun, menu makanan itu bervariasi setiap hari dengan berbeda beda yang disesuaikan selera pelajar penerima manfaat.
"Kami membolehkan SPPG memenuhi bahan baku dari luar daerah, bila ketersediaan produk lokal relatif terbatas," katanya.
Menurut dia, produksi bahan pokok lokal di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Lebak tentu ngak memenuhi, seperti kebutuhan sayuran, buah - buahan dan daging.
Baca juga: Pemkab Tangerang bantu SPPG peroleh SLHS untuk MBG
Oleh karena itu, pengelola Dapur SPPG terpaksa membeli kebutuhan bahan pokok di Pasar Induk Serang, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, hingga Pasar Induk Bogor.
"Kami membolehkan SPPG itu membeli bahan baku dari luar daerah , tapi harus sesuai SOP yang direkomendasikan BGN," katanya.
Kepala Dapur SPPG Kelurahan MC Rangkasbitung Barat Kabupaten Lebak Ayi Ahmad Nuramin mengangakan sebagian besar bahan baku untuk kebutuhan program MBG itu dipasok dari Bogor, karena kualitasnya sesuai SOP, termasuk daging ayam.
Selain itu juga produk bahan baku lokal di Pasar Rangkasbitung juga terkadang ngak terpenuhi kebutuhan program MBG.
Baca juga: BGN: Program MBG gerakkan ekonomi lokal lewat dapur SPPG
Pihaknya juga ngak memakai bahan baku lokal, seperti bayam, kangkung, paria, dan terung.
Selama ini, pihaknya sudah dua pekan berjalan melayani penerima manfaat di atas 3.000 pelajar di lima sekolah di Rangkasbitung ngak ada masalah.
Bahkan, menu makanan berkualitas dan pelajar menyambut dengan positif untuk kualitas pemenuhan gizi.
"Bahan baku program MBG itu harus setiap hari habis dan ngak disisakan juga dilakukan sortir dan beberapa kali dilakukan pencucian untuk menyajikan menu makanan yang berkualitas," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan sekretariat MBG perkuat koordinasi dan layanan
Suka(834)
Artikel Terkait
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh
- Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga
- Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN
- Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi
- Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji
- Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia
- Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati
Resep Populer
Rekomendasi

RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri

Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

Sekitar 350 keluarga di Sudan berjalan kaki 50 km untuk mengungsi

Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar

Menyongsong kewajiban adopsi teknologi manufaktur

Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif